TEMPO.CO - Revolusi Ilmiah pada abad ke-17 telah memang memberi sumbangan besar bagi pemahaman manusia atas dunia dan mengatasi masalah seperti penyakit dan perkembangan pesat teknologi yang memudahkan manusia.<br /><br />Bersamaan dengan itu lahir saintisme yang terlalu percaya pada kekuatan sains dalam memecahkan masalah kehidupan dan ada yang menggap sains (ilmu alam) sebagai satu-satunya pengetahuan yang nyata . Di masa Pencerahan bahkan sains bisa dianggap menggantikan agama. Pandangan ini berpuncak pada positivisme Comte yang mengandaikan ilmu alam menjadi model semua ilmu, termasuk filsafat dan humaniora, dan agama tersingkir.<br /><br />Bagaimana perdebatan sains dan saintisme ini dalam filsafat dan sains? Bagaimana kita menempatkannya dalam menyelesaikan masalah manusia, misalnya pandemi corona.<br />Mengangkat tema “Saintisme dan Filsafat”, diskusi ini menghadirkan narasumber yang pastinya sangat kompeten di bidangnya. Ada F Budi Hardiman, Dosen Filsafat Universitas Pelita Harapan, dan Agus Budiyono, Mantan Profesor Aerospace RMIT Australia dan Alumni MIT AS, dipandu oleh Iwan Kurniawan dan Tulus Wijanarko.<br /><br />Subscribe: https://www.youtube.com/c/tempovideochannel<br /><br />Official Website: https://www.tempo.co<br />Official Video Channel on Website: https://video.tempo.co<br />Facebook: https://www.facebook.com/TempoMedia<br />Instagram:https://www.instagram.com/tempodotco/<br />Twitter: https://twitter.com/tempodotco